Bagaimana Ilmu Filsafat sampai masuk ke dalam Islam?Bagaimana prosesnya?jelaskan!
Sejarah
WisnuSu1
Pertanyaan
Bagaimana Ilmu Filsafat sampai masuk ke dalam Islam?Bagaimana prosesnya?jelaskan!
1 Jawaban
-
1. Jawaban miyaarsyia
Filsafat Islam adalah pengetahuan tentang segala yang ada dan harus di buktikan melalui metode atau cara yang digunakan untuk menyelidiki asas dan sebab suatu benda tersebut[3] berdasarkan pemikiran agama islam yang sesuai dengan al-quran dan al-hadits. Filsafat islam masuk dan di jumpai kaum muslimin pada abad ke-8 M/ 2 H melalui filsafat Yunani. Kebudayaan dan filsafat Yunani masuk ke daerah – daerah islam (Siriah, Persia, Mesopotamia dan Mesir) melalui ekspansi Alexander Agung. Alexsander datang dengan tidak menghancurkan perdaban dan kebudayaan Persia, bahkan sebaliknya ia berusaha menyatukan kebudayaan Yunani dan Persia. Hal ini memunculkan pusat – pusat kebudayaan Yunani di daerah tersebut di antaranya filsafat kemudian pada masa Dinasti Bani Umayyah filsafat mulai berpengaruh kepada kebudayaan arab. Seiring dengan zaman dan waktu, barulah pada masa Bani Abbasiyah kebudayaan Yunani berkembang semakin cepat terutama filsafat karena orang – orang Persia pada masa itu memiliki peranan penting dalam struktur pemerintahannya. Dan pada zaman Al-Makmun melakukan penerjemahan naskah – naskah ilmu filsafat dan berbagai cabang ilmu pengetahuan ke dalam bahasa arab. Ketersediaan buku – buku terjemahan tersebut dimanfaatkan oleh kalangan muslim untuk berkenalan denga ilmu pengetahuan dan filsafat. Dari wilayah – wilayah dari belahan timur tersebut terutama Baghdad, ilmu filsafat dalam islam mulai berkembang luas.[4]
Pada abad ke-4 H dengan dorongan dan bantuan dari pihak penguasa, terutama pada masa pemerintahan khalifah Hakam II (350-366 H/ 937-953 M) di Andalusia Spanyol, filsafat islam belahan timur baru masuk secara besar – besaran ke dunia islam belahan barat tersebut (Spanyol). Berkembangnya ilmu filsafat di dunia islam ini pada akhirnya telah melahirkan sejumlah filsof terkenal dari kalangan muslim. Meraka antara lain Al-Kindi, Ar-Rozi, Al-Farabi, Ibnu maskawaih,Ibnu Sina, Ibnu Bajjah, Ibnu Tufail, dan Ibnu Rusyd. Mereka memanfaatkan materi filsafat dari para filsuf Yunani, seperti Plato, Aritoteles, Pitagoras, Demokritos dan Plotinus, serta berpegang teguh pada ajaran Al-quran dan Al-hadits Rosulullah SAW.[5]