penerapan hukum mendel di bidang pertanian

Kelas: XII
Mata Pelajaran: Biologi 
Materi: Genetika
Kata Kunci: Hukum Mendel

Jawaban pendek:

Penerapan hukum mendel di bidang pertanian adalah membentuk bibit unggul tanaman, dengan mengawinkan silang varietas-varietas yang memiliki sifat-sifat menguntungkan yang berbeda.

Jawaban panjang:

Dalam genetika, atau ilmu yang mempelajari rentang pewarisan keturunan, berlaku apa yang disebut Hukum Mendel. Hukum Mendel ini adalah prinsip pewarisan sifat yang pertama diamati oleh biarawan dan ahli biologi Austria, Gregor Mendel.

Ada dua Hukum Mendel yang mempengaruhi pewarusan sifat, Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II.

Hukum Mendel I disebut juga Hukum Pemisahan (Segregasi). Dalam hukum ini, dinyatakan bahwa gen di induk (parental) terdiri dari sepasang alel dan akan mengalami pemisahan saat pembentukan gamet.

Sementara Hukum Mendel II disebut juga dengan Hukum Pasangan Bebas, atau Independent Assortation Principle. Dalam hukum ini dinyatakan bahwa pada individu yang mempunyai dua atau lebih sifat, maka diturunkannya sifat terjadi secara bebas, tidak bergantung pada sifat yang lain. Dengan kata lain, sifat yang diakibatkan satu gen tidak mempengaruhi sifat yang diakibatkan oleh gen lain.

Kedua hukum Mendel ini dimanfaatkan untuk menghasilkan bibit unggul, dengan mencari keturunan yang memiliki sifat-sifat unggul dari induknya, tapi tanpa sifat buruk dari induk tersebut. Ini dilakukan dengan perkawinan silang varietas yang berbeda.

Misalnya adalah membuat bibit padi yang tahan hama dan biji berasnya besar. Ini dapat dilakukan dengan mengawinkan bibit padi yang tahan hama (tapi biji berasnya kecil) dengan bibit padi yang biji berasnya besar (tapi rentan hama).

Misalkan perkawinan silang yang terjadi adalah:

Parental:       TTbb (tahan hama, biji kecil) x ttBB (rentan hama, biji besar)

Gamet:                                              Tb      x     tB

Filial:                                    TtBb (tahan hama, biji besar)