Ceritakan kembali dari cerita pendek compo icha itu!

Hujan masih terus mengguyur, air di jalanan sudah mulai naik, namun Icha masih terus menunggu. Taman ini menjadi saksi bisu penantian Icha. Hari telah senja, hampir tiga jam sudah Icha menunggu Fadhli namun ia tak kunjung datang. Dalam penantiannya tiba-tiba handphone milik Icha berdering, rupanya itu adalah sebuah pesan singkat dari Fadhli. Yang isinya: “Cha maafin aku yah, aku gak bermaksud membuatmu menunggu, hari ini aku ada urusan penting banget, aku sibuk dan baru sempat ngabarin kamu sekarang. Maaf yah,”

Icha meneteskan air matanya, ia begitu kecewa ia pulang ke rumah dengan perasaan sedih dan kecewa. Segala kesedihannya ditumpahkan dalam buku diary miliknya. “Mengapa Fadhli tega! Apakah dia telah menemukan yang lebih baik dariku? Apakah aku masih penting untukmu? Atau mungkin kamu telah bosan denganku?” batin Icha. Akhir-akhir ini Fadhli memang berubah ia seakan cuek dan tak cinta kepada Icha lagi, ia tak perhatian seperti dulu lagi, setiap kali diajak ketemu pasti gak datang. Keesokan harinya. Icha ke sekolah dengan wajah murung dan terlihat tak bersahabat, Cika sahabat Icha sedih dengan keadaan Icha saat ini. Melihat sahabatnya bersedih Cika akhirnya bertanya kepada Icha.

Sambungannya dibawah ini.